Sejarah Maluku

March 9, 2008 at 11:20 am (sejarah) (, , , , , )

Judul buku : Sejarah Maluku (Banda Naira, Ternate, Tidore, dan Ambon) banda naira_ternate_tidore_neira_bandanaira_bandaneira_banda

Penulis : Des Alwi

Penerbit : Dian Rakyat

Cetakan : 1, 2005

Tebal : xvi + 624 halaman

buku ini saya temukan secara tidak sengaja. tanpa ada niat khusus untuk membeli buku, hanya ingin liat-liat saja, saya pergi ke gramedia. tapi kalau yang namanya kekuatan alam semesta memang susah dihalangi. yang saya niatkan memang ingin belajar tentang sejarah kolonialisme yang menimpa bangsa ini. tanah air saya. secara jaman sekolah di sma dulu guru sejarah menggembor-gemborkan mengenai hebatnya indonesia sebagai penghasil rempah-rempah di masa lalu dan daerah penghasil rempah-rempah itu adalah maluku. jadilah daerah ini selalu terngiang-ngiang di kepala sebagai salah satu yang menjadi cikal bakal penjajahan di indonesia. tanpa pikir panjang, langsung saya beli buku itu.

buku ini ditulis des alwi. tokoh asli dari daerah banda naira. bukan hanya orang biasa, karena kakeknya pernah jadi juragan di daerah itu. juragan mutiara. selain itu juga penelitian dilakukan sampai negeri belanda untuk mencari referensi dan mengkonfirmasi tentang apa yang terjadi di maluku pada jaman dahulu.

sebagai sebuah buku sejarah, buku ini memberikan gambaran yang sangat lengkap. diawali dengan pengungkapan fakta-fakta yang membuat saya tercengang. bagaimana berpengaruhnya dulu hasil alam di kepualauan maluku terhadap dunia membuat saya bangga menjadi warga negara ini.

secara umum, buku ini dibagi dalam dua bab utama. bab pertama tentang kepulauan banda. bab kedua tentang ternate, tidore, dan ambon. pada bab pertama, lebih banyak diceritakan tentang sejarah secara umum. bagaimana dulu para penjajah bergantian menguasai kepualauan ini, posisi hasil bumi kepulauan ini di dunia saat itu, serta momen ketika tokoh proklamator hatta dan sjahrir berada di kepulauan ini dalam rangka pembuangan oleh belanda.

sedangkan bab kedua buku ini bicara lebih detail terutama tentang kerajaan-kerajaan yang ada di ternate, tidore, dan ambon serta pengaruh kedatangan negeri-negeri asing di kerajaan tersebut.

hanya saja ada beberapa hal yang menurut saya membuat pembaca bingung. setidaknya dirasakan oleh saya. inilah diantaranya :

1. seharusnya pemaparan tiap bab berdasarkan periode waktu, sehingga lebih mudah dibayangkan oleh pembacanya.

2. bagi orang yang tidak pernah ke kepulauan maluku, sulit membayangkan pulau mana saja yang ada dan posisinya di sebelah mana. jadi akan lebih baik jika dimasukan peta-peta pulau.

3. kurang kekinian. buku ini mempunyai potensi yang bagus untuk memperkenalkan potensi wisata di kepulauan maluku. hanya saja ini kurang dimanfaatkan. seharusnya digambarkan kondisi sekarang benteng mana saja yang masih ada dan kalau bisa, jika ada wisatawan yang ingin napak tilas kesana, dibuat rute yang bisa membuat wisatawan mempunyai gambaran umum sejarah maluku.

secara umum, buku ini sangat membuka wawasan. (*togog)

Permalink 10 Comments

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

March 1, 2008 at 11:58 am (sejarah) (, , )

Judul buku : Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

Penulis : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit :Lentera Dipantara

Cetakan : 5, April 2007

Tebal : 145 halaman

satu buku lagi yang menambah koleksi pram saya. awalnya saya pikir ini novel, dengan settingan waktu ketika pembangunan jalan raya pos itu. ternyata saya salah. alur penceritaan buku ini adalah, dengan menceritakan satu persatu kota yang dilalui jalan raya pos. dimulai di anyer, diakhiri di panarukan. entah tokoh aku yang ditampilkan dalam buku ini adalah pram sendiri atau bukan. tapi si tokoh aku itu menceritakan pengalaman dia ketika datang ke kota-kota yang dilalui oleh jalan raya pos, lalu ditambah dengan menceritakan apa yang terjadi dulu ketika pembangunan.

buku ini cukup tipis, jadi dibaca beberapa jam saja langsung selesai. tiap kota yang dibahas dalam buku ini juga tidak sama kedalaman pembahasannya. ada yang sepintas lalu, ada yang menceritakan sejarah berdirinya suatu kota, ada juga yang menceritakan perlawanan penguasa suatu daerah kepada daendels atas keinginan daendels itu yang berlebihan.

setelah membaca buku ini, saya jadi tau jalur mana saja yang dilalui oleh jalan raya pos ini. saya kira dulu, jalan raya pos adalah jalan di utara yang deket pantai jawa dari anyer sampai panarukan. ternyata saya salah. dan yang lebih saya kaget lagi, ternyata jalan daendels ini lewat cimahi dan bandung. lewat jalan yang hampir setiap hari saya lalui. ckckck..

saya juga jadi tau sejarah kota bandung. bagaimana titik nol kilometer itu terbentuk. setelah tau ini, saya jadi pengen makan bubur ayam “pr” lagi disana. tapi kali ini sambil bawa tongkat. tongkat itu saya tancapkan di nol kilometer itu sambil ngomong :

“Zorg,dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd”

(*togog)

Permalink 1 Comment

Bathimaeus Trilogy – The Amulet of Samarkand

December 14, 2007 at 6:18 pm (novel) (, , )

Judul buku : The Amulet of Samarkand

Penulis : Jonathan Stroud

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum

Cetakan : 1, Mei 2007

Tebal : 512 halaman, 20 cm

Nathaniel adalah seorang penyihir muda yang jenius, namun memiliki master (guru) yang sangat biasa(*). Kemampuan sihir sang master yang biasa saja ini sebenarnya bukanlah masalah, sayangnya kebijaksanaan dan wibawa yang dimilikinya ditakdirkan berada pada level yang sama rendahnya.

Bukan salah sang master memang, namun dari sinilah semua masalah berawal. Kecewa pada masternya, Nathaniel merencanakan suatu tindakan yang ironisnya akan membawa hidupnya pada suatu kehilangan dan rasa bersalah yang besar, namun pada saat yang sama membuka jalan bagi karirnya sebagai penyihir dan menyelamatkan hidup banyak orang (baca : dunia).

Lalu dimanakah peran Barthimaeus, tokoh yang menjadi tema buku ini? well, tidak seagung misi Nathaniel yang menyelamatkan dunia dst dst memang, tugas Barthimaeus hanya menyelamatkan pantat sang bocah agar tidak mati(**). Lebih nyata lagi, tugas sang jin adalah membuat para pembaca jatuh cinta pada buku ini dan membuatnya banyak dibeli orang, dan kalau boleh saya katakan itu dia lakukan dengan sangat baik.

Apa itu Resistance? Bagaimana akhir kisah unik hubungan sarat dendam Nathaniel-Barthimaeus? Apa peran mereka terhadap dunia? Juga mana yang lebih berbahaya bagi dunia, seorang jin ataukah seorang penyihir?. Jawabannya saya serahkan pada anda untuk mengetahuinya sendiri dari buku ini.

(*) = pengertian dari sangat biasa disini kira-kira kalau di indonesia dapat digambarkan melalui kondisi dimana seorang sarjana jadi pegawai negeri, mengawali karirnya dari golongan IIIA untuk kemudian pensiun puluhan tahun kemudian dengan tetap menyandang golongan IIIA. Dengan kata yang lebih tepat ; keterlaluan. Yah, setidaknya saya sudah berusaha membuatnya terdengar sopan :p

(**) = hanya saat diperintahkan begitu tentu saja, dilain waktu, saat senggang, ia akan dengan senang hati berusaha membunuh tuannya.

—————————————————————————————————————————-

Menurut saya ada tiga hal yang membuat keseluruhan trilogi ini menarik.

Pertama, konsep baru yang segar untuk sebuah novel yang membahas entitas halus, seperti misalnya teori yang mengatakan kalau setiap makhluk hidup memiliki tujuh wujud dalam tujuh plane.

Kedua, gaya super-sarkastik yang lucu dari Jonathan Stroud yang tidak banyak ditemukan dalam novel lain.

Ketiga, imajinasi yang realistis. Barthimaeus memang salah satu tokoh utamanya, tapi kalau kalah kuat ya kalah kuat, seorang tokoh utama pun harus kabur jika ia kalah kuat, habis cerita. fana itu indah ^^

 

Salam, Manikmaya

Permalink 4 Comments

Rahasia Meede

December 10, 2007 at 7:28 pm (novel) (, , , , )

Judul buku : Rahasia Meede (Misteri Harta Karun VOC)

Penulis : E. S. Ito

Penerbit : Hikmah

Cetakan : 2, Oktober 2007

Tebal : 675 halaman

         Satu lagi, sebuah novel yang kaya akan unsur sejarah dan kali ini yang dibahas adalah sejarah indonesia yang biasanya selama ini kita dapat hanya dari latar-latar novelnya pram.

      Novel ini dimulai dengan melibatkan tokoh Hatta, salah seorang proklamator kemerdekaan bangsa ini, dengan seting tahun 1949 di Denhaagyaitu ketika sedang alot-alotnya perundingan konferensi meja bundar tentang pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Saat itu, ada salah seorang belanda yang masuk ke rumah tempat para perunding indonesia berkumpul. Orang belanda itu menyerahkan sebuah petunjuk tentang harta karun peninggalan VOC yang sangat banyak jumlahnya dan terkubur di Indonesia. Lalu settingan waktu loncat ke masa kini, ketika beberapa tokoh terlibat dalam pencarian harta karun ini. Dan tentu saja, untuk memecahkan misteri ini sejarah masa lalu harus diungkap.

        Perncarian harta karun inilah yang memenuhi halaman-halaman buku ini berikutnya. Pola penceritaan dalam novel ini mirip sekali dengan novelnya Ban Brown. Melibatkan pembunuhan, konspirasi, tokoh penjahat utama yang disamarkan, teka-teki, sejarah, perjalanan, dan nasib tujuan akhirnya (harta karun), ahhh sempurna sudah kemiripannya.

           Saya tidak bilang bahwa kesamaan cara penyampaian novel ini membuat novel ini menjadi jelek. Tidak sama sekali. Karena mungkin saja cara penyampaian seperti ini menjadi salah satu yang terbaik dalam menghubungkan latar cerita kekinian dengan sejarah di masa lalu.

            Detail sejarah dalam novel ini sangat rinci dibahas oleh E.S Ito. Selain itu, yang lebih penting lagi, cara penyampaian sejarah itu sangat pas. Misalnya, penyampaian sejarah dilakukan dengan adegan seorang guru sejarah menceritakan kisah masa lalu kepada murid-muridnya. Atau diskusi antara dua orang yang mempunyai latar belakang cerita berbeda, dipertemukan, berdiskusi, sehingga menghasilkan sebuah rangkaian cerita yang utuh.

Cara penyampaian pengetahuan dalam novel bagi saya termasuk salah satu yang sangat penting. Kebanyakan novel yang pernah saya baca, terjebak dalam adegan monoton yang tidak perlu. Misalnya, diskusi antar dua orang filsuf, penyampaian materi menjadi monoton ketika dalam penyampaiannya dibahas dengan detail tentang siapa itu karl marx atau hegel. Mungkin niat penulisnya baik, yaitu agar pembacanya nyambung dan mengerti apa yang sedang dibaca. Tapi bagi orang yang mengerti, hal ini akan menjadi konyol. Masak sama-sama filsuf, tapi tokoh filsafat terkenal dibahas hal-hal umumnya! Ngerti ga? ngga! ah, ya sudahlah. Tapi intinya, dalam buku ini tidak ada kekurangan ini.

Bagi saya sendiri, saya banyak menemukan fakta-fakta yang saya tidak pernah dapat waktu pelajaran sejarah jaman sd, smp, atau sma dulu. Dan buat orang yang lama tinggal di jakarta, tentu saja, membaca novel ini akan punya perasaan yang berbeda karena akan lebih bisa mengerti kondisi sebenarnya. (*togog)

Permalink 8 Comments

Bulan Jingga Dalam Kepala

December 7, 2007 at 3:27 pm (novel) (, , , , )

Judul buku : Bulan Jingga Dalam Kepala

Penulis : M. Fadjroel Rachman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan : 1,September 2007

Tebal : 421 halaman

Buku tentang aktivitis mahasiswa indonesia. Kebanyakan isi buku ini adalah kisahnya fadjroel rachman sendiri. Ada yang menarik, tokoh-tokoh yang diceritakan di buku ini menggunakan nama-nama yang inisialnya bisa kita perkirakan langsung.

Kisah dalam buku ini dimulai dengan akhir hidup sang tokoh utama yaitu hukuman mati. Lalu mundur ke belakang saat-saat sang tokoh menjadi aktivis di kampusnya bersama dengan beberapa rekan mahasiswanya. Surianata nama tokoh utama novel ini. Surianata ini mahasiswa itb tingkat akhir. Ketika itu terjadi gelombang perlawanan terhadap rezim yang berkuasa. Surianata termasuk tokoh mahasiswa yang gencar melakukan perlawanan itu melalui forum-forum diskusi dan demonstrasi.

Selama proses perlawanan itulah, fadjroel rachman memunculkan tokoh-tokoh antagonis yang haus kekuasaan. Ada mahasiswa, ada dosen, ada rektor, ada tentara, dan lain-lain. Akibat tokoh-tokoh antagonis ini, akhirnya surianata ditangkap, disiksa, dimasukan ke penjara, untuk kemudian dihukum mati.

Dalam novel ini diceritakan latar tempat yang cukup banyak, itb, ui, penjara sukamiskin, penjara nusakambangan, dan lain-lain. Selain tempat, dalam novel ini juga dipadatkan banyak pengetahuan umum. Hanya saja, proses penyampaian pengetuan umum kurang pas, terlalu memaksakan agar pembacanya bisa mengerti. Kalo kesimpulan saya sih, pesan utama novel ini adalah tentang penolakan fadjroel rachman terhadap hukuman mati, seperti yang dia lakukan di dunia nyata.

Selebihnya, isi dari novel ini adalah bagian dari sejarah. Dan setiap sejarah selalu menimbulkan kesan tersendiri bagi kita yang membacanya. (*togog)

Permalink 2 Comments

Next page »